Ran,Master Koki ala Sasak


Dalam setiap perhelatan Begawe atau Roah,selalu ada Ran terutama di pelosok – pelosok yang masih kental budaya Sasaknya ,disanalah keahlian seorang yang menjadi Ran kan teruji baik itu seorang Perempuan atau laki .Ran adalah seorang seorang tukang masak,yang biasa diperbantukan jika ada acara yang melibatkan masalah konsumsi pada saat / momen tertentu ( catering bukan kategori Ran ).namun kenyataannya Ran lebih dari sekedar tukang masak biasa,lebih tepat jika dikatakan sebagai Head koki / atau Master Koki.karena Ran bisa disebut Pemegang Kuasa dan Penentu kebijakan dalam masalah Konsumsi dengan tanggung jawab penuh dipundaknya.tentunya dengan koordinasi dengan yang punya gawe.

Tak ada Trainning / Pelatihan khusus untuk menjadi Ran.hanya pengalaman dan kesempatan yang melatihnya.ikut Roah merariknya Anaknya Amaq A,sunatan / ngurisan anaknya inaq B,Nyiwaq atau nyatusnya Pedare inaq C dan lain - lain kesempatan.

Biasanya 3 hari sebelum gawe,Ran sudah Stanby ditempatnya.melakukan Observasi dan menetapkan dimana seharusnya lokasi tempat memasak,menyiapkan andang – andang ,menyiapkan bumbu dan lain – lain.

Mitos Jangkih :

  • Menurut kepercayaan,arah tungku ( Jangkih ) ikut menentukan enak – tidaknya masakan.misalnya jika jangkih harus menghadap barat ,timur ,utara dll.
  • Logika : Arah mata angin akan menentukan tekanan angin yang berhembus berbanding lurus dengan kualitas api dari kayu bakar yang dihasilkan,tungku yang terlalu panas akan membuat masakan menjadi cepat matang dan lebur,padahal masakan itu akan terus dipakai 2 atau 3 hari lagi.belum lagi kemungkinan persediaan kayu yang terpakai lebih cepat atau lebih lambat habisnya

Mitos Andang - andang :

  • Andang – andang atau sereat dimaksudkan agar mahklus halus yang ‘mungkin ‘ berada disekitar tidak merasa terganggu dengan aktifitas memasak atau terusik dengan keributan / keramaian.
  • Logika : Jika mahluk halus merasa terganggu,pasti akan mengganggu balik..
  • Jadi minta izin baik – baik aja dah.apalagi jika Ran nya bukan orang asli di disana ( tempat gawe ).jadi tujuan andang – andang bisa dikatakan ; minta izin and “ perkenalan / permakluman ’’.
  • Fakta : Sering terjadi hal – hal yang mustahil menurut akal namun fakta dan benar – benar terjadi dalam begawe.contoh : nasi tidak bisa matang,lauk cepat habis padahal tamu belum ada yang datang,api tidak bisa menyala,masakan terasa hambar walaupun sudah di bumbui dll.

Saat acara puncak yaitu ketika tamu undangan datang pada saat yang ditentukan,apalagi tamu tidak ada putus – putusnya berdatangan.disinilah kerepotan benar terjadi.Ran harus bisa memerintahkan Penyugul atau pengatong Nampan kemana harus membawa nampannya,ke teras depan,bawak tetaring atau sangkok kiri.saat itulah Ran harus bisa ;

  • Percaya Diri,sabar tapi tegas
  • Sigap dalam mengambil tindakan,jika terjadi banyak kemungkinan.contoh; jika terjadi hujan tiba – tiba,kekurangan konsumsi,kebakaran yang dapat mengakibatkan masakan jadi rusak dll. Fakta : walau pada musim kemarau /kering sekalipun hujan dapat turun tiba – tiba…
  • Awas dalam melihat orang yang hilir mudik memasuki zona terlarang ( baca dapur memasak ) Ingat : niat orang siapa yang tahu…

Rebak Jangkih adalah sesi terakhir dari bgawe,yaitu ketika peralatan - perlengkapan yang dipakai selama acara mulai dicuci / dibersihkan.dan tungku ( semua tungku ) tempat memasak dirusakkan kembali menjadi semula sebelum gawe berlangsung.saat inilah Ran sudah bisa bernapas lega.

Tulisan ini dibuat berdasarkan Investigasi / Observasi dan pengalaman Penulis Sendiri.dalam beberapa tempat dan acara,tanpa menyadur,mengutip dari sumber manapun.Jika terdapat koreksi / tanggapan mohon di tulis pada kolom komentar di akhir tulisan.